whatsapp icon

Apa Bedanya USG 3D dan 4D? Mana yang Lebih Baik?

Penulis: Mediplus
23 September 2021
image cover

Saat hamil, tentu Anda penasaran dengan jenis kelamin bayi Anda, rupa bayi Anda, berat bayi, panjang bayi, dan sebagainya. Untuk itu, saat-saat yang paling ditunggu-tunggu saat periksa kehamilan adalah waktu ultrasonography (USG). Dari USG ini, Anda bisa mengetahui bagaimana kondisi bayi termasuk melihat apa yang sedang dilakukan bayi dalam kandungan. Metode USG pun sudah berkembang, tidak hanya dapat melihat bayi dalam dua dimensi, tetapi sudah bisa dilakukan dengan USG 3D (tiga dimensi) atau juga USG 4D (empat dimensi).

 

Apa bedanya USG 3D dan 4D?

USG 3D dan 4D tentu memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan USG 2D. Dengan teknologi yang makin canggih, keduanya dapat menunjang pemeriksaan bayi dalam kandungan yang lebih mendalam.

Dengan melakukan USG 3D atau 4D, Anda bisa melihat bentuk mata, hidung, telinga, dan mulut bayi Anda lebih jelas, bukan hanya seperti gambar hitam putih dalam USG 2D.

Namun, hasil gambar USG 3D dan 4D memiliki perbedaan. USG 3D menyajikan gambar yang tidak bergerak (diam).

Sementara, USG 4D dapat menyajikan gambar bergerak, seperti Anda sedang menonton film bayi Anda dalam kandungan.

Anda bisa melihat apa saja yang dilakukan bayi dalam kandungan saat melakukan USG 4D, seperti bayi menguap, mengisap jempol, bergerak, dan segala perubahan lainnya.

Secara medis, USG 4D maupun 3D sama-sama dapat mengidentifikasi jika ada kelainan pada bayi Anda.

Kedua jenis USG ini dapat menunjukkan sudut yang berbeda dalam melihat bayi, sehingga kelainan pada bayi bisa terlihat lebih jelas, jika dibandingkan dengan menggunakan USG 2D.

 

Beberapa kondisi atau cacat pada bayi yang dapat terlihat melalui USG 3D maupun 4D adalah spina bifida, bibir sumbing, kaki bengkok, dan kelainan pada tengkorak bayi.

Apakah USG 3D dan 4D aman dilakukan?

Keduanya aman dilakukan seperti Anda melakukan USG 2D. American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) pun telah menyatakan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa USG berbahaya bagi janin yang sedang berkembang.

Namun, terlalu sering melakukan USG tidak disarankan, kecuali untuk alasan medis.

Lagipula, melakukan USG 3D dan 4D juga membutuhkan alat khusus dengan biaya lebih mahal dibandingkan dengan USG 2D. Sehingga, jika dilakukan dalam frekuensi sering mungkin dapat memberatkan Anda.

Para ahli pun menyarankan agar USG 3D maupun 4D dilakukan saat ada kebutuhan medis (untuk memeriksa kelainan pada bayi). Dan ingat, hanya lakukan USG 3D, 4D, maupun 2D dengan para ahli yang sudah tersertifikasi.

Waktu terbaik untuk melakukan USG 4D maupun 3D adalah saat usia kehamilan antara 26-30 minggu.

Sebelum usia kehamilan 26 minggu, bayi dalam kandungan masih sedikit memiliki lemak di bawah kulitnya, sehingga tulang di wajahnya mungkin akan terlihat (wajah bayi belum sepenuhnya dikembangkan).

 

Sedangkan setelah usia kehamilan 30 minggu, kepala bayi mungkin akan berada di bawah panggul Anda, sehingga Anda mungkin akan kesulitan dalam melihat wajah bayi dan ini bisa menjadi percuma.

Artikel Lainnya
Pengelolaan Penyakit Autoimun selama Kehamilan: Studi tentang Pengaruh Penyakit Autoimun pada Kehamilan dan Perawatan yang Aman untuk Ibu dan Janin
Penelitian tentang Penyakit Virus Zika pada Kehamilan: Studi tentang Dampak Virus Zika yang Baru dan Eksisting pada Ibu Hamil
Kemajuan Terkini dalam Terapi Gen pada Penyakit Kardiovaskular: Membuka Pintu Menuju Jantung yang Lebih Sehat
Penemuan Mutakhir dalam Pengobatan Penyakit Parkinson: Mengatasi Tantangan yang Kompleks
Bahaya dan Penyebab Anak Usia Dibawah 8 Tahun Susah Bernafas dan Denyut Nadi Kacau
Mengungkap Misteri Penyakit Autoimun: Apa yang Harus Diketahui pada Tahun 2023
Penemuan Molekuler Baru Mengungkapkan Potensi Pengobatan Baru untuk Penyakit Alzheimer