whatsapp icon

Varian Mu, Varian COVID-19 Terbaru Yang Mengancam

Penulis: Mediplus
20 September 2021
image cover

Saat virus pertama kali masuk ke dalam tubuh manusia, sangat jarang sekali virus tersebut telah berada dalam keadaan yang sempurna. Biasanya virus akan menetap selama beberapa waktu lalu kemudian berkembang. Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa virus memang memiliki kemampuan untuk bermutasi dan berubah.

Mutasi virus dilakukan sebagai upaya virus untuk menyesuaikan diri atau beradaptasi agar dapat bertahan hidup di sekitar inangnya dalam tubuh manusia. Perubahan yang terjadi dapat membuat virus menjadi lebih ganas dari yang sebelumnya. Faktanya, semua virus yang ada di dunia ini dapat mengalami perubahan, termasuk virus penyebab COVID-19 yaitu SARS-CoV-2. Mutasi yang dilakukan virus ini pun akan mempengaruhi sifat-sifat dasar virus tersebut seperti seberapa cepat virus menyebar, akibat yang akan ditimbulkan oleh virus ini dibanding varian virus yang sebelumnya, dan apa saja ciri serta gejala yang akan muncul. Berikut adalah informasi selengkapnya tentang varian virus COVID-19 terbaru.

Apa itu varian Mu?

Varian Mu atau secara ilmiah disebut varian B.1621 adalah varian virus COVID-19 terbaru yang diklasifikasikan ke dalam daftar Variant of Interest (VOI) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Varian Mu pertama kali ditemukan di Kolombia pada Januari 2021 dan mulai dipantau oleh WHO sejak akhir Agustus 2021. Diketahui varian ini telah menyebar ke 39 negara. Dalam kawasan Asia sendiri varian ini telah ditemukan di Jepang dan Hong Kong. 

Varian Mu kebal vaksin, benarkah?

Varian Mu dikatakan sebagai virus COVID-19 kebal vaksin karena memiliki mutasi yang dikhawatirkan lebih resisten terhadap vaksin. Akan tetapi untuk mengonfirmasi hal ini, masih dibutuhkan penelitian yang lebih lanjut. Varian ini diperkirakan kebal vaksin karena data awal menunjukkan telah terjadinya penurunan efektivitas vaksin. WHO mengatakan masih akan terus memantau secara berkala perkembangan varian Mu. Selain diperkirakan kebal vaksin, varian Mu juga diperkirakan dapat lebih menginfeksi. Varian Mu ini juga disebut-sebut dapat menjadi penyebab COVID-19 gelombang ketiga. Namun hal ini belum terkonfirmasi benar.

Gejala varian Mu

Varian Mu masih memiliki gejala yang sama dengan varian COVID-9 lainnya. Beberapa gejala utama yang mungkin muncul adalah:

Suhu tinggi

Seseorang yang terinfeksi varian Mu akan merasa panas pada bagian dada atau punggung. Gunakan alat ukur suhu tubuh untuk mengetahui seberapa tinggi suhu panas seseorang.

Batuk terus-menerus

Jika kamu terinfeksi varian Mu, maka kamu mungkin akan mengalami batuk secara terus-menerus selama lebih dari 1 (satu) jam atau bahkan lebih dalam 24 jam.

Kehilangan kemampuan indra penciuman dan pengecap

Seseorang yang terinfeksi varian Mu juga tidak akan dapat merasakan makanan yang masuk ke dalam mulutnya karena telah kehilangan indra pengecap dan penciuman. Badan Kesehatan Inggris (NHS) menyebutkan bahwa orang yang terinfeksi COVID-19 akan setidaknya memiliki salah satu dari gejala di atas.

Bagaimana cara mencegah infeksi varian Mu?

WHO menegaskan bahwa cara terbaik untuk menghentikan lebih banyak mutasi virus COVID-19 adalah dengan menghentikan penularannya. Berikut adalah hal-hal yang harus kamu lakukan untuk mencegah infeksi virus ini:

  • Memakai masker minimal dua lapis yang menutupi hidung, mulut, hingga dagu dengan rapat.

  • Rajin mencuci tangan dengan sabun.

  • Mengurangi aktivitas di luar rumah.

  • Menghindari kerumunan dan menjaga jarak atau physical distancing.

  • Tinggal di rumah atau lingkungan berventilasi baik agar udara tetap tersaring dengan baik.

  • Menerapkan etika batuk dan bersin, jangan sampai batuk dan bersin ketika kamu sedang tidak memakai masker

  • Melakukan vaksinasi COVID-19

Dengan melakukan hal-hal di atas, kemungkinan kamu terpapar varian Mu akan lebih berkurang. Saat kamu mulai merasakan salah satu dari gejala COVID-19 di atas, segeralah periksakan dirimu agar penanganan tidak akan datang terlambat. Tetap jaga kesehatanmu agar terhindar dari infeksi virus COVID-19.

Artikel Lainnya
Menjaga Kesehatan Mental di Era Digital: Meningkatnya Kasus Gangguan Kesehatan Jiwa pada Tahun 2023
Seri Latihan Khusus untuk Pasangan: Tetap Aktif Bersama Selama Kehamilan!
Panduan Mengenali Gerakan Janin: Mengenali Gerakan Janin yang Normal dan Tanda-tanda Penting di Trimester Kedua
Cara Mengatasi Tantangan dalam Menyusui dan Tips Sukses Menyusui
Membangun Rencana Persalinan yang Lebih Baik: Perbedaan Antara Persalinan Normal dan Caesar
Jangan Panik! Kini Hasil Rekam USG 4D Sudah Bisa Disimpan di Smartphone!
Ini Moms ! Menu Bergizi Ibu Hamil
Tips untuk Mengatasi Kram dan Nyeri Punggung selama Trimester Kedua Kehamilan
Peran Vital Dokter Kandungan dalam Perawatan Kesehatan Wanita
Aktivitas Fisik Aman untuk Trimester Kedua Kehamilan: Olahraga yang Disarankan dan Dihindari
Membangun Hubungan Emosional dengan Bayi Anda sejak Dini
Perencanaan Kamar Bayi: Memanfaatkan Saran dan Inspirasi Desain untuk Ibu Hamil
Idap Gejala Usus Buntu, Kapan Harus Periksa ke Dokter?
Aplikasi EMR sekarang sudah ada di playstore dan appstore
Kualitas Seorang Dokter Kandungan yang Baik: Apa yang Harus Dicari?
Menghadapi Perubahan Fisik dan Emosional: Tips untuk Menjalani Trimester Kedua Kehamilan dengan Baik
Mengenali Tanda-tanda Pertumbuhan dan Perkembangan Anak yang Sehat
Persiapan untuk Persalinan: Mengenal Persiapan Fisik dan Psikologis untuk Trimester Kedua
Mengajarkan Kemandirian pada Anak dengan Pendekatan yang Tepat
Mengatasi Mual dan Muntah Selama Kehamilan: 10 Tips yang Bermanfaat